Minggu, 01 Mei 2016

Geotrekking : TAHURA Ir. Juanda

Pinus yang rindang di Tahura



Minggu, 24 April 2016 lalu, telah diadakan ekskursi mata kuliah Geologi Cekungan Bandung dan Geowisata Institut Tekonologi Bandung. Lokasi yang kami kunjungi adalah Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. Juanda yang terletak di sebelah utara Dago, Bandung. Dengan membayar tiket masuk Rp11.000,00 kami dapat menjelajahi sepuasnya kawasan hutan raya tersebut.

Perjalanan di mulai sekitar pukul 08.30. Diawali dengan penjelasan singkat mengenai Tahura oleh Bapak Budi Brahmantyo, selaku Dosen matakuliah Geologi Cekungan Bandung dan Geowisata. Beliau berkata bahwa perjalanan kita kali ini akan terdiri dari beberapa lokasi pemberhentian.

Goa Jepang 
Goa Jepang tersusun atas material piroklatik berukuran lapili. Memiliki dimensi singkapan sekitar 15mx10m. Diperkirakan umur material piroklastik tersebut kurang lebih 105.000 tahun yang lalu.  Material piroklastik tersebut berumur sama dengan material piroklastik hasil letusan Gunung Api Pra-Sunda  yang sangat dahsyat sehingga menimbulkan kaldera.

mineral yang diduga pirit
Dalam penjelajahan ke dalam Goa Jepang, saya menemukan endapan mineral berwarna emas yang saya duga merupakan pirit.


 Goa Belanda 

 Goa Belanda ini tersusun dari material piroklastik berukuran lapili seperti pada Goa Jepang. Dimensi singkapan sekitar  Perbedaan Goa Belanda dengan Goa Jepang adalah penataan interior pada Goa Belanda lebih rapi. Goa Belanda ini pada zaman Belanda berfungsi sebagai tempat pembangkit pada PLTA. Namun, berubah menjadi gudang amunisi senjata api tentara jepang.


tampak luar Goa Belanda

jembatan Gantung. di bawahnya mengalir sungai yang terdapat batuan basalt andesitik di pinggir-pinggirnya

Lava Pahoehoe
Lava Pahoehoe atau sering disebut juga Ropy Lava. Lava jenis ini seperti yang ditemukan di kepulauan Hawaii. Terbentuk dari lava yang encer bersifat basaltik menghasilkan struktur terlipat-lipat seperti selendang. Ada beberapa pendapat mekanisme pembentukannya. Menurut Bapak Mirzam, dosen Teknik Geologi ITB, Lava Pahoehoe merupakan aliran lava yang keluar-keluar  dari aliran utama lava tersebut sehingga dapat membentuk struktur yang terlipat-lipat. Terdapat keganjalan pada singkapan lava pahoehoe ini karena muncul di zona subduksi seperti di Pulau Jawa ini.

lava Pahoehoe
sungai mengalir dekat dengan lokasi Lava Pahoehoe

perjalanan menuruni tebing menuju Lava Pahoehoe. Pengunjung harus menggunaklan bantuan tali webbing untuk menuruni tebing tersebut



 Curug Omas
Berdasarkan penjelasan pada papan di Tahura, Curug Omas merupakan Lokasi Terakhir yang dikunjungi pada Ekskursi Geologi Cekungan Bandung kali ini. Jarak total yang kami tempuh dari pintu gerbang Tahura hingga Curug Omas ini sekitar 4.8 km. Curug Omas terbentuk oleh aliran lava basalt yang membeku membentuk tingkat-tingkat setinggi kurang lebih 30 m. Ketika dialiri oleh air (dari mata air, hujan, dsb) menjadi aliran sungai Ci Gulung dan air terjun yang indah.

Di pinggir-pinggir kawasan Curug Omas tersebut terlihat adanya struktur geologi berupa kekar kolom. Kekar kolom merupakan suatu struktur yang terbentuk tegak lurus arah aliran lava.
Curug Omas


Ekskursi Geologi Cekungan Bandung sangat menambah pengetahuan mengenai keilmuan Geologi. Taman Hutan raya Ir. Juanda merupakan lokasi geowisata dan geotrekking yang meurut saya sudah cukup informatif dan tertata rapi.



Nabila Novasari Soviana,
Teknik Geologi 2014 / 12014041

Tidak ada komentar:

Posting Komentar