alhamdulillah, kami siswa-siswi SMA angkatan 2014 telah selesai melamaui satu bukit rangkaian ujian, yaitu Ujian Nasional. walaupun soalnya taraf INTERNASIONAL tapi awakdhewe rapopo kok tetep semangat tetep berdoa, karena "kun fayakun" milik Allah itu sangat luar biasa!
sudah santer dibicarakan makhluk-makhluk Teladan Hiking Association angkatan 39 sejak sebelum UN dimulai bahwa pascaUN akan diadakan pendakian "pulang kampung" alias ke merbabu. waktu itu, saya hanya bisa dada-dada sedih karena sudah janji ketika meminta izin hendak mengikuti pendakian Merapi Lintas angkatan yang lalu, "beneran ini yang terakhir wes. besok lagi wes, nek dah dapet sekolah. beneran!" kataku kepada Bapak. Mental kuat menahan perih gak bisa ikut, tapi...UN ternyata bikin mumet.... dan... saya benar-benar membutuhkan segarnya udara Merbabu. Ditambah, kecret kucrut kocrot kicritnya banyak yang ikut. semakin membuat saya nggak nahan. Okelah saya putuskan untuk booking kursi ke Wakadep Hikingnya 39, Rangga Arya walaupun izin belum di tangan. Rasanya gak tega minta izin, tapi saya coba, dan.... gagal. okelah. saatnya carimuka. Dengan Penuh Cinta, saya membuat ini....
Kemudian saya iseng minta izin lagi dengan melasnya, alhamdulillah saya diizinkan!
Jumat, 18 April 2014, pagi hari. Saya mulai packing. Ini kali kedua saya naik gunung tidak menggunakan carrier karena memang kahanan gak punya carrier hihihi. Janjian habis JUMATAN cus, tapi..yaa namanya juga Waktu Indonesia bagian THA itu molornya naudzubilah. akhirnya kami berangkat habis ASHAR.
Oh iya! perkenalan team! Team terdiri dari satu angkatan, 39. Murni dari makhluk-makhluk yang lelah pascaUJIAN interNASIONAL. ada Bagus, Dini, Rangga, Anti, Nabila, Wira, Ikhsan (Icun), Yazid, Adit, Risna, Bunga, Dimas, 12 crew yang siap menuju kampung halamannya, Merbabu. Diawali dengan yelling together, sholat, kemudian berangkat!
Ternyata, kami harus menunggu lagi. karena mas Dimas dan mbak Bunga harus mengambil kompor di rumah mas Dimas.
disela-sela penantian, hadirlah para kecret-kecret pria *Icun, Adhit, Rangga, Bagus* ke tempat nongkinya Dini, Wira, Nabila, Risna, Anti.
Adit : "Kita bawa matras tambahan!" *ngrresekcarriernyarisesuatu* TADA! *ngluarinbannerUNbuatansekolah*
refleks kami ketawa ngakak......
kemudian satu kecret yang tak mau kalah,
Icun : "aku yo nggowo iku, whoaaaaa! *denganbanggamempersembahkan* *bannerSELAMATDATANGDIPERPUSTELADAN*
ini lebih bikin ngakak saudara!
mas Dimas, mbak Bunga datang, cuslah kita berangkat! Wekas, kami datang!
perjalanan menuju Wekas sekitar 1,5-2jam saya lupa, pokoknya lebih cepet dan lebih enak enak jalannya dibandingkan dengan Selo yang lamaaaaaaaaaaaaa dan berkelok-kelok.
(kalau tidak salah) pukul 17.30 kami sampai di basecamp Wekas. cus langsung sholat maghrib kemudian makan. bercengkrama-bercanda, tak terasa azan Isyak pun berkumandang, kami putuskan untuk sholat kemudian bersiap.
pukul 19.30, kami berangkat. Diawali dengan berdoa, pemanasan, dan Yell bersama. dan.....
LET'S START OUR ADVENTURE!
Merbabu via Wekas memang lebih nanjak dibanding dengan Merbabu via Selo. Udah lebih nanjak, ditambah kami balung tuo, jadi rasanya beraaaaaaaat banget. Dinginnya merasku ketulang. nafas belum terbiasa dengan keadaan pendakian, jalan nge-track, gelap, capek dll. Hal ini yang gak dilihatin di film "5 cm" sehingga di film tersebut, seakan-akan mendaki gunung kayak cuma seneng-seneng dan gampang kenyataannya..... ya nggak begitu. Tapi kalau udah sampai puncak lihat pemandangan yang subhanallah indahnya, SEMUA YANG NEGATIF ITU HILANG!
Skip, sepanjang perjalanan FUN HIKING ini, kami bercandaan, berhenti (berhentinya sering banget ha ha), gitaran (mas Icun bawa Kencrung), nostalgia soal UN. iya mbahas SOAL UN saudara-saudara.
"aku ki entuk soal sing ngene-ngene ki, opo kui cah mah mumet dewe"
"weh aku yo entuk! ho'o marai mumet!"
dan masih banyak tipe percakapan lainnya tentang UN. saya rasa, pendakian kali ini, kami berasa lebih pintar dan lebih ilmiah. kenapa?
"wa iki! bryophyta iki lagi fase protonema iki! wah iki barang pteridophya!"
"iki lho stobilus jantan tentreclek!"
"iki cacing Anelida!!", dan lain sebagainya.
ini salah satuyang membuat kangen naik gunung. Saling menyapa dan menyemangati antarpendaki,
kami : "mari mas..."
pendaki lain : "mari juga, dari mana mas?"
ini salah satuyang membuat kangen naik gunung. Saling menyapa dan menyemangati antarpendaki,
kami : "mari mas..."
pendaki lain : "mari juga, dari mana mas?"
kami : " dari jogja mas..., masnya?"
pendaki : "dari jogja juga. Jogjanya mana?"
kami : SMA N 1 Yogyakarta, kita habis UN loh"
entah, kalimat "kami habis UN" sudah kami ucapkan berapa kali ketika bertemu pendaki. sampe-sampe, kalau kebetulan papasan pendaki yang tadinya sudah bertemu, mereka sampe bilang, "ini yang dari SMA 1 ya? yang habis UN itu ya?"
pendaki : "dari jogja juga. Jogjanya mana?"
kami : SMA N 1 Yogyakarta, kita habis UN loh"
entah, kalimat "kami habis UN" sudah kami ucapkan berapa kali ketika bertemu pendaki. sampe-sampe, kalau kebetulan papasan pendaki yang tadinya sudah bertemu, mereka sampe bilang, "ini yang dari SMA 1 ya? yang habis UN itu ya?"
akhirnya.....
welcome to CAMPGROUND. sudah banyak tenda disana, wow! berasa persami jaman SD.
mendirikan dome dan memasak.mengambil air dari pipa bocor, makan bersama -rebutan- ini seninya di 39. Nggak rebutan, nggak asyik.
setelah itu, kami tidur.
saya pribadi susah tidur karena kedinginan ditambah saya tindihen. Saya sering tindihen di rumah, tapi ini beda. ini di gunung... kemudian, tetap saya paksakan untuk tidur.
pukul 04.30 sebagian dari kami terbangun, menunggu azan subuh dan bersiap untuk sholat. Membangunkan 39 yang lain untuk sholat juga. Susaaaaaaaaaaah banget mbangunin makhluk-makhluk cowok. Kemudian, kami sholat.
habis sholat, foto-foto. Yang cowok mau masak, kemudian mereka membuat video.
"ini bukti kemalasan cewek-cewek, mereka nggak mau masak." -__-
ini dia banner! |
saya, Nabila |
Dini-Dimas |
Laksatwa Wirawan |
kucek-kucek-kencrung-kencrung |
Risna. kalau kata yazid, "ngopo ris foto koyo rewang ngono" |
whoa bung yazid! |
umbah-umbah plus kencrungan |
setelah capek foto-foto, kemudian masak deh. masak sop, bistik dan telor-sosis. enyak! berasa ala chef dah. wis wareg to? leyeh-leyeh, nyanyi-nyani dulu sebelum melanjutkan perjalanan.
packing, diputuskan yang bawa tas yang cowok aja. berdoa, kemudian lanjut perjalanan.
MULAI! pendakian dimulai dengan si Kadep Hking, Bagus Samudra, menyesatkan kami ke-jalur-pendakian-yang-salah-karena-banyak-semak-belukar. okesip, kami memutar arah, agak isin wis mantep jebul salah.
mendaki-mendaki. topik masih sama, MEMBAHAS UN! kayaknya kami belum bisa move on hihihi. percakapan ilmiah dan pintar pun berlanjut.
mbah Surip-Yazid |
kabut turun saudara, padahal sebelumnya cerah ngenthang-ngenthang.
dengan modal semangat, kami tetap melanjutkan perjalanan.
sampai tempat datar, kami istirahat.
cuaca disini tak menentu. awalnya panas ngentang-ngenthang cerah awan terlihat indah... kemudian selang 5 menit kabut turun dengan tebalnya, kemudian hilang, datang lagi. gerimis, hilang, kemudian datang lagi. aneh.
sok misterius |
Dini |
indah sekali chuy! |
Wir si Bolang |
![]() |
rapaham aku karo icun -_- |
Addini, Nabila, Adhit |
foto selingkuh. jangan ditiu! |
foto selingkuh lagi. |
adhit |
bungatiyem |
anti |
![]() |
Icun |
bunga gunung. taken by Bungatiyem sing ayu dewe. |
bloggernya rese. ini foto udah ke-rotate. hasilnya masih aja miring.
ha ha ha. maaf yak lihatnya harus jempalitan.
ha ha ha. maaf yak lihatnya harus jempalitan.
looa at that picture. fotonya bunga sama anti, dibelakangnya ada siapa kok gak keal ya?
okelah. cerita itu akan dimulai. cerita yang tidak akan kami lupakan.
ketika kami sedang foto-foto, ada mas-mas membawa carrier besar sekali di punggunya, dan membawa bodypack di tubuh bagian depan. Masnya itu mendekati kami, kemudian terjadi percakapan...
masnya : "mas-mas, ada air gak?"
kami : "Ada mas" *ngasihinaquabesar*
masnya : "makasih ya mas. oya mas, jalan ke Wekas mana ya?"
kami : "sini mas, sendiri mas?"
masnya : "enggak mas, teman-teman masih di atas. teman saya ada yang sakit, mau cari SAR, daritadi di calling nggak nyambung."
saya mbatin, sakit apa kok sampai manggil SAR?
kami : "sakit apa mas?"
masnya : "ketempelan mas....."
kami : *hening* *kaget*
kemudian kami istirahat sejenak, dan bersiap untuk menuju puncak yang tinggal beberapa langkah lagi.
saat hendak melangkahkan kaki, kami melihat rombongan memapah seorang mbak-mbak. Mbak-mbaknya terlihat lemas sekali. kemudian kami tanya temennya si mbaknya,
kami : "kenapa itu mbak?"
temennya mbaknya : "kecapekan mbak"
saya : *mbatin* "apa mbaknya ini ya yang dimaksud masnya tadi?"
kemudian kami melanjutkan perjalanan.
kabut semakin tebal, hujan mulai turun.
kami tetap melanjutkan perjalanan, karena puncak Kentheng Songo tinggal 1,6 km lagi.
kabut semakin tebal. jalan yang semula masih terlihat, sekarang lenyap tertutup kabut yang tiba-tiba datang. kalau menurut siklus gunung, seharusnya jam 13.00 kabut belum datang. sampai-sampai Kadeh Hiking kami bilang, "ini cuaca terlalu ekstrem. yang tadinya panas ngenthang-ngenthang tiba-tiba berubah menjadi seperti ini."
akhirnya setelah diskusi, kami memutuskan untuk tdak muncak. terlalu berisiko. toh tujuan kami hanya untuk melepas rindu dengan 39 dan alam, bukan puncak.
diskusi |
kami putuskan untuk membuat puncak 39 disini, puncak ala kami. dan melakukan ritual layaknya di puncak, : foto-foto, minum minuman puncak, dan berdoa.
puncak ala 39 |
kami agak cepat turunnya. Tapi, team kami terbagi 2, team pertama turun dengan sangat cepat. dan team kedua turun dengan agak cepat karena sendal sang kadep jebol.
perjalanan kami terhenti........ kemudian kami bertemu dengan team 1. loh? tadi kan udah jauh banget?
ada gerombolan orang, saya kira sedang Diklat. ternyata bukan.
mas-mas : "taruh carriernya! bantuin kami! kami sudah dari tadi maghrib!"
kaget. maksudnya apa?
kemudian pria-pria dari THA 39 berlari meninggalkan carrier kemudian menuju gerombolan itu. kami para cewek-cewek yang alhamdulillah tadi tidak jadi membawa tas, kemudian membawa tas para pria-pria. ternyata ada mbak-mbak di tandu. Apa ini mbak yang tadi?
segerombolan orang : "istighfar mbak Nisa! mbak Nisa bangun! mbak, astaghfirullahaladzim!"
kami bingung, kenapa? teryata mbaknya itu yang tadi, yang ketempelan. Sekarang ditambah Hipotermia, kehilangan suhu tubuh. temannya hendak memakaikan minyak ke mbaknya, kemudian kami ceek-cewek THA 39 berteriak, "jangan kasih minyak! bahaya! bisa tambah hipotermia!"
ya, kami sebelum dilantik menjadi THA, diajarkan ilmu-ilmu SAR, P3K. alhamdulillah kami sedikit mengerti kasus ini. alhamdulillah, ilmu THA bermanfaat.
Kami cewek-cewek masih syok. ada mas-mas yang gak jelas marah-marah ngatur, kalau kata yang cowok-cowok sih "omdo" marah-marahin kami,
mas-mas : "mbak agak nanti dong! tahu keadaan ini kami capek."
lah, kami juga agak jauh kali mas jalannya. biasa aja kale *mbatin* okelah kami mengerti, masnya capek. jadi kami maklum. tapi yang gak habis pikir, KALO ORANG CAPEK BAIKNYA DIEM AJA KALI MAS, BUKANNYA CEREWET DAN NGROKOK DEKET VICTIM! *emosi*
SAR tak kunjung datang.
kemudian, mbak Bunga mencoba telpon basecamp. alhamdulillah berhasil, ternyata SAR sudah otw.
dan saya heran, dimana Icun? kok gak ada?
ternyata Icun turun kebawah. mencari SAR.
sepanjang perjalanan, semua orang berteriak, "istighfar mbak Nisa! mbak Nisa bangun! mbak, astaghfirullahaladzim!" mbaknya nggak mau buka mata, walau udah dipencet matanya, ditamparin dll. bahaya sekali. Orang yang terkena Hipotermia kalau sampai tidur, bisa meninggal. tapi mbaknya nggak mau membuka matanya.
ya Allah, sembuhkanlah mbaknya, selamatkan mbaknya. doaku setiap langkah. nggak tega. mbaknya udah pasrah, berkali-kali bilang, "aku udah pasrah", kemudian kami semua bilang, "istighfar mbak nisa! astaghfirullah mbak Nisa, ayo semangat mbak Nisa! ayo kita pulang ketemu Mama"
setiap ada pendaki, diminta membantu. carrier diminta diletakkan dan diminta segera turut mendekat membantu.
tiba-tiba.....
terdengar teriakan aneh.
"AAARGGGGHHHH!! AAARGGGGHHHH!!"
seram sekali. mencekam, kabut semakin tebal. dan suara apa itu?
ternyata, itu suara sosok yang nempelin mbaknya.
sontak teriakan dari arah gerombolan yang menandu mbaknya, "pikiran jangan kosong! nyebut terus-nyebut terus!!!" suasana semakin mencekam. kami cewek-cewek 39, membuat lingkaran dan berdoa bersama. alfatihah, ayat kursi, dan lain-lain, kami lantunkan. kami menjaga pikiran kami tetap terisil. jangan kosong. bahaya. kabut datang-pergi. cuaca tak menentu. Merbabu memang seperti itu, terkenal dengan badainya.
dalam hati, saya berkata, ini pendakian yang bener-bener beda.
beberapa sat kemudian, tim SAR pun datang. tanpa bertanya, bapak SAR langsung menangani mbaknya,
"Assalamualaikum, benar dengan mbak khoirunnisa?" kemudian mbaknya teriak-teriak lagi. nggak tega. rasanya mau nangis. kemudian, Bapak itu melakukan sesuatu yang kayak di Pemburu Hantu atau Dunia Lain. bro... ini nyata! bukan di TV. lihat Live. NYATA!!! bapaknya mindahin makhluk itu.
kemudian terdengar suara teriakan lagi. loh? kok masnya sekarang yang ketempelan? entahlah.
kemudian si sosok yang nempelin mbaknya itu dipindahin ke Bapak-bapak yang udah punya ilmunya, sosok itu di gendong. Mbaknya juga di gendong menuju CampGround untuk ditangani.
sepanjang perjalanan, kami para cewek-cewek berkata, "ya ampun. pokoknya nanti sampai campground kita mbuatin minuman buat yang cowok-cowok, terus makan. kita ngalah sek wae. mereka pasti capek banget."
alhamdulillah sampai CampGround. suasana mencekam. berbeda sekali ketika kami berangkat, pendaki yang nge-camp ceria. Cuaca cerah, tapi saat itu, cuca gerimis, berkabut, dan semua pendaki terlihat tegang. menakutkan.
segera kami menuju dome kami, dan segera membuat air panas untuk temen-temennya korban. mereka juga lelah. mereka kami pinjami jaket, sarung tangan dll. kasihan sekali.
di Campground, masnya yang ketempelan teriak-teriak lagi, kemudian dia ditangani oleh bapak SAR. mengerikan. melihat dengan mata sendiri. Live.
kami berbagi logistik. Padahal logistik kami menipis. tak apalah, mereka lebih capek dari kita.
setelah ditangani sedikit akhirnya rombongan dan tim SAR bergegas turun. Mbak Nisa digendong menuju basecamp, untuk ditangani lebih lanjut.
kemudian, saatnya kami mengurus diri kami sendiri. bergegas kami berwudhu, dan Sholat. ternyata jam sudah menunjukkan pukul 14.00. seuasai sholat, kami masak.
sholat sudah, makan sudah, akhirnya kami istirahat sejenak. ngobrol dengan pendaki lain. dengan ngobrol-ngobrol itu, kami tau apa penyebab kejadian tadi.
let me tell you..
Jadi, mbak Nisa dan teman-temannya yang totalnya ada 16 orang itu berasal dari Bogor. mbak Nisa ini baru pertama kali naik gunung, perdana naik gunung. Rombongan menaiki Merbabu lewat jalur Cuntel atau Tekelan. jalur yang sangaaaaaat panjang kata Rangga dan Anti yang sudah pernah. Mereka sampai di suatu daerah tepat waktu maghrib tiba, hari Jumat, 18 April 2014. Bekal minum mereka habis. Kebetulan disekitar sana terdapat mata air, langsunglah 5 dari 16 dari mereka mengambil air itu, termasuk mbak Nisa, yang hipotermia. pascamengambil air di mata ait itu, mereka ber-5 langsung kesurupan. katanya kesurupan arwah Ibu-ibu yang mencari anaknya. Alhamdulillahnya, 4 orang bisa diatasi. Mbak Nisa yang paling parah. kebetulan dia sedang berhalangan. Mungkin itu yang memperparah. dari 15 teman mbak Nisa, tersisa 3-4 orang yang ada disamping mbak Nisa saat kami bertemu. entahlah yang lain kemana, kami menyimpulkan mereka kurang koordinasi sehingga semua turun cari SAR.
ohiya, kenapa bisa dapet tandu? ya. Beruntung mereka bertemu tim dari MAPAGAMA (mapalanya UGM) yang sedang dikjut (diklat lanjutan) di Merbabu, yang terbagi menjadi beberapa tim (tim 1 naik selo turun wekas, tim 2 naik wekas turun tekelan, tim 3 naik tekelan turun selo, dan sebagainya).
pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan, dan akan menjadi pelajaran kepada kami, kakak kami, adek kami, teman-teman kami agar ketika mendaki Gunung, wajib menjaga etika dan perkataan. Percaya-tidak percaya, tetaplah sopan, apalagi di alam terbuka. Ucap salam dan minta izinlah ketika hendak muntah, buang air dan lain-lain. jaga pikiran jangan kosong, dan taat beribadah, minta perlindungan dari godaan syaitan.
(((menurut saya))) persiapan naik gunung itu banyak, tidak cukup kalau latihan fisik cuma sesekali. (maaf, bukannya sombong loh ya) kami di THA, dan mungkin sama dengan teman-teman pecinta alam di tempat lain, sebelum di lepas ke alam bebas, sebelumnya mendapat pelatihan fisik dan mental yang luar biasa. ya untuk ini, menghadapi KERASNYA ALAM. kalau kata risna, "jangan dilihat dari seneng-senengnya. foto-fotonya. itu pasti nyenengin. di foto kan pasti mau kelihatan bahagia, nggak mungkin ngelihatin capeknya."
iya benar kata risna, sekali lagi bukannya sombong atau apa, tapi memang seperti itu. Mendaki Gunung tak semudah seperti apa yang ada di FILM 5 CM. that's true. Ada kalanya sedih, capek, susah, putus asa. tapi memang ada kalanya sangaaaaaaaaaaaaat bahagia, asyik, dan melihat pemandangan yang subhanallah :"). Allah itu adil, Hidup itu adil, pastilah ada plus minusnya, termasuk juga dalam mendaki gunung. Ada enaknya, ada enggaknya. Tinggal gimana menjalani dan menghadapinya :D
ini bukti perjuangan keras membawa victim ke CampGround.
ngetepol~ |
pukul 15.30 kami bersiap untuk sholat ashar, kemudian membereskan dome kami, dan packing.
alhamdulillah, pukul 16.30 kami siap. kami berdoa, dan kemudian turun. suara gludug menndampingi, kami tetap turun pelan-pelan dan tidak boleh putus
tapi, Icun mana? tidak ada. khawatir. dimana Icun? kami panggil-panggil namanya, takut dia tersesat. tapi kami positive thinking, icun sudah pernah kesini. Dia pasti tau jalan ke basecamp.
kami turun, rasa bertanya-tanya icun dimana tetap menghantui. berkali-kali bertemu pendaki, banyak sekali.
kemudian kami ketemu alumnus Teladan 2013. kaget aja, ternyata mbaknya bilang, "oh icun? udah ada di basecamp tadi.." alhamdulillah!
perjalanan turun yang biasanya cepat karena bisa lari, kali ini tidak. kami berjalan perlahan. kepleset sana-sini. ya, jalanan licin sekali pascahujan. padahal kata penjaga basecamp, Merbabu 3 hari terakhir tidak hujan. yasudah, mungkin Merbabu lagi ngambek.
akhirnya, setelah 3 jam kami sampai basecamp juga. sejak di CampGround, kami memang berencana untuk menginap terlebih dahulu karena memang sudah terlalu malam, ditambah badan yang lebih letih dari naik gunung biasa akibat kejadian itu. pukul 1930 kami sampai, langsung mandi brrr!
[tambahan]
sesampainya di basecamp, kami panik, loh icun mana? kami cari ke dalem-dalem basecamp. ternyata dia sedang tidur. okelah. Kemudian, dia mulai bercerita pengalamannya, dengan aksen cerita khasnya. (saya lupa, intinya begini)
mau to, pas lagi ketemu korbane, aku bingung mah ono sing ngakon medun nggolek SAR. yowis aku mlayu banter tenan medun. Lewat campground to, aku ninggal beberapa barang. njuk langsung ngethes mlayu ngisor. Jebul to ning tengah ndalan, aku ketemu SAR. SAR e ki bapak-bapak warga sekitar ketoke. le mlaku ki santai, njuk aku ngekei ngerti posisi korban karo keadaan korban. njuk uwis to, lego aku wis ketemu SAR. njuk rodo alon aku le medun, tapi yo kemecer aku, dewe soale. medeni tenan.
kemudia Wira nyeletuk,
aku wedine kowe ki yo kerasukan njuk dadi kesasar po piye ngono. njuk kowe ilang, jebul dadi makhluk penunggu Merbabu. njuk pas sesuk awadhewe ndene meneh ki ketemu kowe wis dadi makhluk Merbabu.
kemudian kami tertawa bersama sambil ngeteh-ngeteh.
lanjut cerita si Icun.
njuk bar kuwi to, ono suara "bok bok bok bok" jebul ki tim SAR e wis medun nggendong korban e. Elok tenan, aku rung nganti basecamp ki jebul tim SAR e malah nyalip aku to, whoa!
ada yang nyeletuk juga, lupa.
kowe ndelok ra bapak-bapak koyo nggendong ngono tapi ra ono opo-opone? kuwi lagi nggendong makhluk kuwi.
wira membalas.
woh! pas kuwi bapakke lewat neng sampingku to, kemecer tenan aku. aku mung ndonga wae "Ya Allah jangan sampe pindah ya Allah" kemecer tenan aku nek pindah mah repot ngko.
dan kami mendapat kabar, mbak Nisa yang hipotermia sudah sehat kembali. alhamdulillah. Tapi mbaknya cuma dieeeeeeeeem terus.
mandi-makan-sholat-TIDUR! sayang, saya tidak bisa tidur karena kedinginan dan masih kebayang kejadian itu. Berkali-kali kebangun dan ganti posisi bobok dari sujud ke arah barat, timur, utara dll.
tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 06.00, hari Minggu 20 April 2014. kami bergegas packing.
packing |
foto "perpus" disek kata Icun |
berdoa |
Yelling Together |
Pulang! |
"ternyata hujan abu deres, merapi tadi bukan awan, tapi asap."
"untung awadhewe rasido milih Merapi cah...."
"iyo... wah Pendakian kali ini memang lain."
Bukan puncak ke-8. Allah lebih menghendaki kami ber-12 untuk turut serta menyelamatkan nyawa seseorang, rekan pendaki dari Bogor. Selamat THA, ilmu SAR, P3K dll yang diberikan sangat bermanfaat. Proud to be heros and heroines. #merbabu #wekas #THA #teladanhikingassociation #mountaineering